KARYA TULIS GUE

Test

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis yang berjudu; PASSIVE INCOME SEBAGAI PENDAPATAN TETAP PELAKU MLM telah diuji dan disahkan pada tanggal……………2009

Penguji I Penguji II

Riwi Rus Ernitawaty, S.Pd. E.Lili Herlianah,S.Pd.


Penguji III
Mg.Eti Darwanti,S.Pd.

Mengetahui,

Kepala SMA Dian Harapan Karawaci
Dra.Esi S. Ibrahim,M.Pd.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatnya dan berkatnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada guru-guru pembimbing dan guru yang membantu dalam pembuatan karya tulis ini, terimakasih saya ucapkan untuk ibu Lili selaku guru Bahasa Indonesia, ibu Susi selaku guru Sosiologi, ibu Riwi selaku guru Ekonomi Akuntansi, dan ibu Esi selaku Kepala Sekolah SMA Dian Harapan.

Karya tulis yang berjudu; "Passive Income Sebagai Pendapatan Pelaku MLM" ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Ekonomi sekaligus syarat kelulusan di tingkat SMA. Karya Tulis ini memuat pembelajaran Ekonomi-Sosiologi dan Bahasa Indonesia.

Akhir kata penulis berharap agar karya tulis ini agar dapat bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf penulis haturkan atas ketidaksempurnaan dari Karya Tulis ini. Selamat membaca

Penulis

Deleted

Banyak hal yang dilakukan orang demi memperoleh uang, uang adalah sebuah materi yang sangat vital di jaman ini. Banyak upaya yang dilakukan guna memperoleh uang, dari bisnis skala kecil sampai bisnis skala besar tetapi tidak memberikan penghasilan yang optimal. Multi Level Marketing adalah bisnis alternatif yang sekarang sedang marak, dimana seseorang cukup mencari anggota sebanyak-banyaknya dan tinggal menanti pendapatan dengan cuma-cuma tanpa bekerja. Sang pencari anggota hanya tinggal mempelajari cara mengajak orang agar mau bergabung, dengan membiarkan downline kita bekerja kita dapat merasakan keuntungan dari bisnis ini. Keuntungan di pihak atas tetapi kerugian bagi downline. Tetapi bisnis ini memiliki siklus yang rapi, para downline dapat merubah kerugian mereka dengan mencari anggota dengan terus-menerus dan memperoleh keuntungan pasif yang besar

Deleted.

2.1 Metode Penelitian dan Teknik pengumpulan data
Metode yang digunakan penulis adalah metode studi pustaka. Penelitian yang dimana menggunakan sebuah buku sebagai objek penelitian yang terkait terhadap topik yang penulis angkat. Metode ini digunakan penulis karena mengikuti saran banyak agen MLM yang sudah berpengalaman, menurut mereka teori passive income lebih baik diteliti dari sebuah buku yang sudah sering digunakan agen MLM sebagai sarana marketing mereka.

Selain menggunakan buku, penulis juga banyak menggunakan handbook sebuah produk MLM sebagai acuan karena isi dan tata cara sebuah sistim MLM tidak pernah berbeda satu dengan yang lain.

2.2 Objek Penelitian
Menurut Suharsisi Arikunto (2000:29), objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Sedangkan benda, hal, atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat yang dipermasalahkan disebut objek (Suharsimi Arikunto, 2000:16). Objek utama dari penelitian ini adalah sebuah buku karya Robert T Kiyosaki dan Sharon Lecter yang berjudul Cashflow Quadrant. Objek kedua dalam penelitian ini adalah handbook sebuah produk MLM yang dijadikan penulis sebagai acuan.

2.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode pengolahan dan analisis data adalah proses bagaimana penulis mengolah data yang penulis dapat dan menyusun menjadi karya tulis ini. Penulis mengangkat tema dari sebuah buku yang disertakan dengan beberapa dokumen MLM yang penulis miliki, ada juga dukungan dari seminar yang penulis pernah hadiri.

Halaman judul i
Halaman pengesahan ii
Kata pengantar iii
daftar isi iv
Abstraksi v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian dan Tekhnik pengumpulan data
2.2 Objek penelitian
2.3 Metode pengolahan dan analisis data
BAB III PASSIVE INCOME SEBAGAI PENDAPATAN PELAKU MLM
3.1 Definisi Pendapatan
3.2 Definisi MLM
3.3 Penjelasan mengenai MLM
3.4 Cara memperoleh pendapatan Pasif
3.5 Faktor jumlah pendapatan pasif
3.6 Resiko investasi MLM
3.7 Dampak ketergantungan bisnis MLM
BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka

1.1 Latar belakang

Uang, merupakan suatu komponen yang penting untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan semua orang berusaha untuk menghasilkan uang yang banyak dengan berbagai macam usaha, namun dewasa ini seringkali pekerjaan yang dilakukan tidak ada hasil dan makin diperosoti dengan adanya krisis keuangan yang melanda dunia, hal ini akan membuat orang untuk tergiur melakukan pekerjaan yang mudah menghasilkan uang dengan jumlah yang besar.

Salah satu cara untuk memperoleh uang dengan mudah dan cepat adalah Multi Level Marketing atau sering disebut sebagai MLM. Hal ini sangat pas di jaman sekarang ini dengan kondisi keuangan yang semakin sulit, banyak orang menjadi pesimis dalam mencari lapangan kerja yang memberikan gaji yang cukup. Lapangan pekerjaan tidak berkembang seimbang dengan populasi manusia yang terlalu cepat kenaikannya, hal tersebut menyebabkan banyak orang sulit mencari pekerjaan. Disini tertanam di mindset publik bahwa bekerja itu sulit, bekerja itu berat, dan uang tidak akan datang dengan sendirinya.

hanya berharap apabila kita tua nanti, kita sendiripun tidak produktif lagi dan apabila mengikuti logika bahwa orang hanya mendapat uang apabila aktif bekerja, berarti kita secara tidak langsung tergolong sebagai pengangguran, pengangguran yang sukses. Tetapi meskipun kita adalah pengangguran yang sukses, hal ini tidak memungkiri bahwa kita tidak produktif di usia lanjut. Bagaimana kita mengatasi hal ini?

Cara untuk mengatasi hal ini adalah memiliki passive income, pendapatan yang didapat tanpa harus bekerja secara rutin, hanya cukup mencari anggota dan kita akan mendapat pendapatan seperti layaknya orang bekerja normal.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Definisi dari pendapatan?
1.2.2 Definisi MLM?
1.2.3 Bagaimana cara memperoleh pendapatan pasif?
1.2.4 Apa saja faktor yang mempengaruhi jumlah pendapatan pasif?
1.2.5 Apa saja resiko bisnis MLM?
1.2.6 Apa saja yang menjadi dampak ketergantungan bisnis MLM?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengerti apa itu Pendapatan
1.3.2 Mengerti apa itu MLM secara literal
1.3.3 Mengetahui cara memperoleh pendapatan pasif
1.3.4 Mengetahui faktor perubahan pendapatan
1.3.5 Mengetahui apa saja resiko bisnis MLM
1.3.6 Mengetahui dampak buruk bisnis MLM

3.1 Definisi Pendapatan
Pendapatan secara literal dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana kita memperoleh keuntungan. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999:233) dalam buku Standart Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode. Dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah keuntungan yang didapat di akhir periode tertentu.

3.2 Definisi MLM
Multi Level Marketing adalah sebuah bentuk marketing dimana anggota MLM memiliki peran ganda, sebagai konsumen dan periklanan. Anggota didorong untuk mencari anggota-anggota lain untuk membeli produk dari perusahaan yang menerapkan sistim MLM. Menurut Ensiklopedia terbuka Wikipedia, MLM adalah sistem penjualan yang memanfaatkan konsumen sebagai tenaga penyalur secara langsung. Harga barang yang ditawarkan di tingkat konsumen adalah harga produksi ditambah komisi yang menjadi hak konsumen karena secara tidak langsung telah membantu kelancaran distribusi.

3.3 Definisi Passive Income
Passive Income atau pendapatan pasif adalah pendapatan yang didapat tanpa bekerja secara pasif. Menurut majalah Forbes, passive income adalah kondisi dimana orang yang mempunyai penghasilan 1 juta US keatas setahunnya. Sedangkan menurut Robert T. Kiyosaki yang mengutip dari gurunya Buckminster Fuller bahwa kaya adalah bukan berapa besar active income adalah melainkan kaya adalah apabila passive income lebih besar dari biaya hidup. Yang dimaksud passive income disini adalah uang yang masuk tanpa harus bekerja secara rutin layaknya orang bekerja biasanya. Menurut seminar PT.Unicore Tienshi, passive income didapat dari presentase kumpulan omzet di seluruh dunia yang di akumulasikan per bulan. Boleh disimpulkan passive income hanya sebuah komisi kecil dari seluruh pendapatan suatu perusahaan yang diberikan kepada seseorang secara cuma-cuma

3.3 Penjelasan Mengenai MLM
Secara umum MLM adalah metode bisnis alternatif yang dilakukan dengan mencari banyak anggota sebanyak-banyaknya.
3.3.1 Kilas balik MLM
MLM pertamakali diprakarsai oleh Amway Corporation, produknya Nutrilite yang merupakan makanan suplemen dijual secara beruntun, ide ini dikemukakan pertama kali oleh Carl Rehnborg, seorang pengusaha Amerika yang tinggal di Cina. Rehnborg pernah berkata, "Kamu yang menjualnya pada teman-temanmu, saya akan memberikan komisi padamu."
3.3.2 Sistem Kerja MLM
Secara umum bisnis MLM dilakukan dengan menjaring nasabah-basabah yang berperan ganda sebagai konsumen dan member dari perusahaan yang melakukan praktek MLM. Secara terperinci MLM dilakukan dengan cara berikut:
3.3.2.1 Pertama-tama perusahaan menjaring member, kemudian mewajibkan calon anggota-anggotanya membeli paket produk perusahaan itu.
3.3.2.2 Keanggotaan diperoleh dengan membeli suatu produk dengan persyaratan nominal harga tertentu
3.3.2.3 Setelah menjadi member, tugas mereka mencari member-member baru seperti langkah-langkah 1 dan 2 diatas.
3.3.2.4 Jika seorang member mampu menjaring anggota yang banyak, maka ia dapat bonus dari perusahaan, selain itu ia juga dapat merasakan kenaikan pangkat dengan cepat nantinya.
3.3.2.5 Sistem strata pada MLM selalu estafet berurut dari paling tinggi sampai sampai member baru, member yang memiliki pangkat yang lebih tinggi selalu lebih diuntungkan.

Kesimpulan, memang ada sedikit perbedaan pada sistem setiap perusahaan MLM, namun semuanya berinti pada mencari anggota lainnya, semakin banyak anggota semakin banyak bonus yang diperolehnya.

3.4 Cara Memperoleh Pendapatan Pasif
Menurut seminar MLM yang pernah penulis kunjungi, passive income adalah pendapatan yang didapat tanpa bekerja secara rutin dari presentase keuntungan perusahaan raksasa, sebuah pendapatan yang didapat secara pasif. Hal ini juga dikuatkan oleh pernyataan Robert T. Kiyosaki yang menekankan agar kita memiliki passive income, pendapatan yang konstan dapat kita andalkan tanpa harus bekerja.

3.5 Faktor jumlah pendapatan pasif
Pendapatan pasif didapat dari presentase keuntungan perusahaan raksasa, tetapi berapa besar presentase yang masyarakat dapat? Sayangnya di setiap keanggotaan MLM tidak pernah disebutkan. Tetapi, kita orang awam tahu berapa pendapatan rata-rata biasanya.
Di dalam MLM, tercipta semacam hirarki dari yang paling tinggi menurun hingga pendatang baru. Pendatang baru yang disebut downline bertugas untuk mencari anggota baru sebanyak-banyaknya, hal ini yang nantinya membuat para anggota baru cepat mendapat kenaikan pangkat dan itu artinya kenaikan passive income bagi juga.
Inti dari kenaikan pangkat bukan semata-mata menari anggota, anggota hanya sarana dalam kenaikan pangkat. Secara logika dari pangkat 1 ke pangkat 2 kita harus menghabiskan uang sebesar Rp 200.000,00 Kita bisa saja membeli sebuah produk seharga itu dan naik pangkat dengan instan, tapi mengapa? Bukankah kita berbisnis ini mencari keuntungan? Solusinya adalah bawahan kita yang membelikan itu untuk kita. Uang para bawahan kita di akumulasikan, apabila mencapai Rp 200.000,00 kita akan mengalami naik pangkat dan si bawahan juga akan melakukan hal yang sama, sehingga keuntungan terletak pada atasan dan ini terus menerus berulang.

3.6 Resiko Investasi MLM

Bisnis memang selalu memiliki resiko tidak peduli apa itu. MLM adalah sebuah investasi yang mendatangkan passive income, cara kenaikan pangkat sudah penulis yang paparkan sebelumnya sudah cukup memiliki resiko. Bisa bayangkan kalau anda tidak mendapat downlone baru? Bisnis anda akan stuck dan tidak berjalan dengan baik bahkan bisa saja bisnis berhenti saat itu juga.
MLM jaman sekarang mulai merambah anak SMA, dengan bermacam-macam tipe MLM tidak semua cocok dengan anak-anak angkatan SMA. Untuk contoh, penulis memiliki sebuah brosur dari PT.Unicore Tienshi, disana dituliskan bahwa pasta gigi herbal seharga Rp 60.000,00. Secara logika, apakah si murid mampu membelinya? Dan bagaimana nasib si penjual apabila memiliki bawahan seorang murid SMA? Bisnis akan macet karena downline tidak mampu membeli produk tersebut.
Dampak kerugian terbesar terletak pada si downline itu sendiri, di masa dia bersusah payah mencari bawahan-bawahan lain, petinggi yang ada diatasnya menerima pendapatan dari setiap downline. MLM ini adalah bisnis bagi si petinggi sedangkan bawahan tidak akan bekerja lebih tinggi lagi.
Tetapi ada pengecualian kalau MLM yang dijalankan adalah bisnis yang sesuai dengan umur, sebagai contoh ada sebuah MLM yang menjual pulsa handphone sebagai komoditas, menurut penulis pulsa handphone lebih unggul di kalangan anak SMA karena barang yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan mereka.

3.7 Dampak Ketergantungan bisnis MLM
Bisnis MLM memang benar dapat memberikan passive income yang besar apabila seseorang sudah berada di taraf yang tinggi, tetapi kondisi seperti inilah yang memancing seseorang untuk mencapai suatu peringkat yang tinggi agar mendapat penghasilan lebih. Biasanya ada beberapa orang yang berniat mendapat peringkat tinggi dengan cepat, dan mereka membuka seminar baik skala kecil ataupun skala besar, penulis pernah menghadiri seminar skala kecil disitu si pembawa acara sekaligus penyelenggara menyediakan waktunya untuk memberikan seminar yang cukup menghipnotis para anggota maupun calon anggota baru, disana mereka terpancing untuk bergabung dan mengikuti segala program yang disarankan, padahal sebagai downline mereka hanya mengejar mimpi yang sulit dicapai karena pada saat seminar mereka dibujuk dengan sebuah hadiah-hadiah yang kurang jelas keberadaannya, berbeda dengan passivei ncome yang memang benar ada dan pasti.
Setelah mereka memasuki tahap yang tinggi, mereka juga akan melakukan hal yang sama yaitu melakukan seminar terus menerus agar banyak yang bergabung menjadi downline mereka dan mereka akan semakin kaya. Di satu sisi si pembuat acara akan semakin kaya karena Passive Income mereka yang besar, di sisi lain para downline adalah orang yang boleh dikatakan dirugikan untuk sementara karena telah menghabiskan sejumlah uang hanya untuk atasan mereka.
Sebagai contoh di suatu seminar multi level marketing, penulis memperhatikan bagaimana seorang agen yang sudah mencapai peringkat yang sudah tinggi memberikan sebuah statement dan sejumlah kesaksian untuk memancing para calon anggota baru itu terlihat sangat antusias bertanya dengan kolega mereka yang mengajak melihat seminar itu, kemudian para calon anggota baru itu diajak menemui para senior dan mereka diminta bergabung dengan membayar sejumlah uang pendaftaran dan mengisis formulir, cukup sampai disini mereka telah menjadi anggota secara resmi dan melakukan bisnis ini.

Setelah penulis menyelesaikan karya tulis ini, penulis berharap agar pembaca mengerti konsep passive income menurut bisnis Multi Level Marketing, termasuk bagaimana upaya si anggota mencari downline demi meningkatkan pendapatan mereka. Penulis juga memberikan sebuah fakta tentang downline yang dirugikan akibat bisnis ini, meskipun keuntungan memang pasti dicapai apabila si anggota sudah mencapai tingkat yang cukup tinggi, tetapi bagi sebagian orang hal ini mungkin sulit dicapai dan menurut penulis hal ini merupakan kekurangan MLM yang sangat fatal.
Meskipun Passive Income merupakan hal yang baik apabila pendapatan kita sudah besar, ada baiknya berhati-hati dalam melakukan bisnis ini, mempersiapkan segalanya mampu atau tidaknya diri kita dalam bisnis ini. Jangan seolah-olah bisnis ini dimanfaatkan sebagai jalan pintas menuju kekayaan dan meninggalkan pekerjaan tetap kita, tetapi ada baiknya MLM ini dimanfaatkan sebagai penunjang kehidupan ekonomi kita.

Hadges, Burke. Copycat Marketing 101 (Jakarta, Gramedia 2001)
http://adimurvi.wordpress.com/2007/08/02/sejarah-mlm/
http://beli-buku.com/penelitian-tindakan-kelas-p-158.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_Berjenjang/
http://lussysf.multiply.com/journal/item/303/
http://sampepuas.com/blograhasia-menjadi-kaya-dan-bertumbuh-semakin-kaya.html
http://warungku2010.com/2008/06/27/apaitumlm
Kiyosaki, Robert. Cashflow QUadrant (Jakarta, Gramedia 2006)
---------------. Rich Dad Poor Dad (Jakarta, Gramedia 2006)
Rohman, Hafid Abdur. (Hukum Syara MLM, Al Kautsar 2003)
Santoso, Benny. All About MLM. (Jakarta, Gramedia 2004)
Tuonakotta, Theodorus. Commite On Accounting Standard.